Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Kamu Penggemar Kegiatan Alam Satu Ini? Yuk Ketahui Lebih Luas Sejarah Rafting


Hallo sob! Kamu kah salah satu diantara yang menyukai kegiatan alam yang berbasis di sungai ini? Eits, ngomong-ngomong sudah tahu belum nih sejarah yang juga termasuk salah satu jenis olahraga ini? Yah, kalau belum tahu perlu dipertanyakan dong kesukaanmu ini. Jangan-jangan cuma cinta monyet seperti anak kecil yang menyatakan cinta tetapi tak tahu seluk beluknya.

Okey deh, sebelum membahas sejarah rafting coba deh renungkan fungsi sungai pada zaman dahulu. Bayangkan bahwa dahulu sungai merupakan jalan tol yang dapat menghubungkan daerah satu dengan yang lainnya. Bahkan untuk mengunjungi berbagai negara pun masih menggunakan sungai dan samudra.

Tidak hanya itu lho, dimana sungai ada disitulah peradaban manusia tumbuh dan berkembang. Seperti Peradaban Mesopotamia tumbuh dan berkembang di sepanjang sungai Eufrat dan Tigris. Peradaban Mesir Kuno yang membentang di sepanjang Lembah Sungai Niil. Sungai Indus yang menghasilkan peradaban India, serta Sungai Kuning di Tiongkok Kuno.

Tak ketinggalan di negara kita Indonesia, Sungai juga menjadi saksi sejarah peradaban tua yang entah setua apa. Sebut saja Sungai Bengawan Solo sebagai tempat ditemukannya kerangka manusia purba. Sungai Musi yang menyimpan rentetan sejarah panjang kerajaan Sriwijaya. Wahhh, tidak akan pernah habis nih kalau diabsen satu-satu.

Sungai dan Samudra juga masih digunakan sebagai akses transportasi strategis ketika terjadi Perang Dunia I maupun Perang Dunia II. Eng ing eng, Nah dari Perang Dunia II inilah ide kegiatan alam rafting ini muncul.

Yups, dialah Mayor John Wesley Powell yang merupakan seorang tentara Amerika orang yang pertama kali memperkenalkan rafting. Pada awal mulanya ia menyusuri sungai Colorado sejauh 250 mil yang melintas gugusan tebing raksaksa. Tebing itulah yang kemudian diberi nama Grand Canyon. Pada Waktu itu Pak Powell menggunakan perahu kecil yang tersusun dari papan kayu. Sejak itulah, Pak Powell ini dikenal sebagai bapak Arung Jeram Dunia.

Nah, pada perkembangan selanjutnyalah jenis kegiatan ini mulai digemari di benua Amerika dan Eropa. Kegiatan rafting ini pada akhirnya menjadi sangat populer dengan tetap berbagai resiko yang tinggi. pada perkembangan selanjtunya itulah kegiatan ini dikenal dengan sebutan white water rafting.

Di Indonesia sendiri, kegiatan penelusuran sungai ini dimulai sekitar tahun 1970-an yang dikenal dengan olahraga arus deras (ORAD). Awal mulanya kegiatan tersebut dipelopori oleh rekan-rekan pecinta alam dari Bandung dan Jakarta. Rafting ini dikemudian hari menjadi salah satu olahraga petualang yang diminati para pecinta alam.
Setelah berkembangnya jenis kegiatan alam tersebut, mulailah para kelompok pecinta alam mengadakan rafting. Diberbagai daerah yang mempunyai sungai pontensial seperti Citarum, Mahakam, Barito, dan mungkin di tempat lainnya.
Seiring perkembangan jenis kegiatan alam bebas ini, mulailah dilakukan pengembangan peralatan yang lebih memadai. Perahu sebagai alat utama terus mengalami inovasi-inovasi baru guna menunjang sarana para pecinta rafting. Namun, karena tingginya minat masyarakat sehingga pengembangan ilmu penunjang kurang, sehingga sempat mengalami banyak korban jiwa.
Pada akhirnya beberapa tahun belakangan, Rafting menjadi salah satu cabang olahraga alam yang diperlombakan. Tingkat daerah, nasional, bahkan internasional pun digelar dengan peraturan yang ketat. Rafting juga seringkali diperlombakan dalam ajang bergengsi negara-negara tingkat Asia yakni Sea-Games.
Baru pada dekade berikutnya, SOBEK EXSPEDITION menjadikan Rafting sebagai olahraga sekaligus wisata komersil. Dengan potensi alam Indonesia yang terdiri dari banyaknya sungai menjadikan rafting cukup diminati masyarakat awam. Bahkan, beberapa POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) mengembangkan potensi sungai yang ada di desanya. Meskipun masih sangat butuh pendampingan agar memperkecil resiko kecelakaan.
Perlu diingat nih, Rafting bukan hanya soal nyali untuk menguji adrenalin tapi juga keselamatan yang paling utama. Gunakanlah prosedur sebaik mungkin dan lakukanlah persiapan yang matang sebelum melakukan Rafting.
Salam Lestari Indonesiaku!
sumber gambar: https://www.dikutabali.com/harga-promo-telaga-waja-rafting-bali-paling-murah/

Posting Komentar

0 Komentar