Jangan Ambil Apapun Kecuali Gambar
Jangan Bunuh Apapun Kecuali Waktu
Jangan Tinggalkan Apapun Kecuali Jejak
Seberapa sering kamu pergi ke hutan dalam kegiatan pecinta alam? Entah pendakian, lintas alam, camping, atau hanya sekedar menghilangkan penat dari kesibukanmu sehari-hari. Yups, memang kegiatan di alam bebas dapat menenangkan pikiranmu saat ini. Apalagi jika kamu sedang dirundung kegalauan.
Untuk itu, ada hal-hal penting yang harus kamu ketahui ketika sedang mengadakan kegiatan di hutan tersebut. Sebagai seorang manusia, berbuat bijaklah dalam berperilaku kepada apapun yang kamu jumpai di alam bebas.
Perlu kamu sekalian ketahui nih, bahwa dari 180 juta ha (sebagian mengatakan ‘hanya’ 135 juta ha) hutan yang dipunyai Indonesia mengalami deforestasi (kerusakan hutan) yang sangat parah. Disinyalir hanya 23% saja yang masih dalam kondisi baik dan terbebas dari deforestasi hutan. Karenanya sikap dan perilaku yang bijak saat berada di dalam hutan sangat diperlukan sehingga aktifitas yang kita lakukan tidak membuat hutan dan alam semakin rusak.
Berikut ini adalah hal-hal yang merupakan perilaku bijak saat kamu sekalian berada di hutan:
Pertama, Bawalah sampahmu kembali. Masih sering terjadi loh orang-orang yang meninggalkan sampah seenaknya di hutan. Bayangkan saja jika satu orang saja meninggalkan 10 sampah plastik ketika berada di hutan. Berapa sampah yang tertinggal jika dalam satu bulan terdapat 100 orang pengunjung. Itu baru satu bulan lho, belum satu tahun atau sampai 10 tahun apa yang terjadi dengan hutan kita.
Lebih bijak lagi jika kamu tidak hanya membawa sampahmu kembali, tetapi memungut sampah yang ada untuk ikut dibawa. Mungkin dalam sebagian benak akan berpikir, "yang buang sampah siapa yang ambil siapa." Namun ketahuilah, Dengan kamu mengambil sampah orang secara tidak langsung kamu telah memberikan edukasi kepada semua orang.
Ada juga nih yang sering orang sepelekan ketika melaksanakan kegiatan di alam bebas. "Membuang putung rokok sembarangan." Kebiasaan siapa ini hayooo? Ternyata putung rokok sulit terurai di tanah lho. Selain itu, putung rokok juga berpotensi membakar hutan jika dibuang dalam keadaan menyala.
Kedua, Carilah tempat yang lapang untuk mendirikan tenda, jika memang kamu berencana untuk menginap. Jangan sampai kamu memaksakan tempat yang sempit untuk pendirian tenda yang membutuhkan pengrusakan pohon, atau bebatuan. Nahhh, tentang mencari tempat untuk pendirian tenpa, mungkin akan saya bahas pada artikel berikutnya ya!
Ketiga, Jika memang hendak membuat api unggun, kamu juga harus bijak nih. Sebisa mungkin carilah ranting-ranting kering yang memang sudah jatuh dari pohonnya. Jangan sampai kamu merusak pohon loh ya, kan bukan kamu yang menanam. Tempat pembuatan api unggun juga harus terhindar dari semak-semak yang kering. Kalau tidak bisa jadi api unggunmu berpotensi membakar semua hutan.
Sebelum meninggalkan tempat menginap dan api unggun tersebut, pastikan juga kalau apinya telah benar-benar padam. Ingat! hal ini kelihatannya sepele namun sering kali banyak orang yang lupa. Faktornya bisa macam-macam, mungkin sudah lelah, pingin buru-buru pulang, apalagi kalau sudah mulai ditinggal rombongan.
Keempat, Sebisa mungkin untuk menghindari pemburuan satwa liar yang merupakan penghuni hutan tersebut. Namun, tetap ada pengecualian kalau memang bekal persediaanmu habis dan satu-satunya sumber kehidupan adalah berburu. Ambillah seperlunya untuk bertahan hidup agar dapat kembali dengan selamat.
Ohh iya, yang masih kadang dilakukan oleh pendaki pemula nih, jangan sampai memetik bunga edelweis. Biarkan bunga itu tetap tumbuh dalam keabadian sampai anak cucumu nanti. Kalau dipetik kan hanya digunakan bahan gombalan pada gebetan kan, sangat disayangkan.
Kelima, Terakhir nih yaaa, hindarilah vandalisme dengan mencorat-caret bebatuan atau pepohonan di hutan. Seberapa lama sih kisah cinta mu sampai mengabadikannya dengan coretan di hutan. Alih-alih demikian, justru yang ada hubunganmu kandas di tengah jalan. Cukup saksikanlah karya Tuhan yang begitu indah, jangan tambah dengan coretan karya yang tak bermanfaat.
Ada juga nih yang kadang sering iseng memasuki hutan dengan membawa pisau atau golok. Yahhh, bukannya digunakan untuk hal yang bermanfaat malah digoreskan disetiap pohon yang dilewati. Apa pentingnya tuh kan, cuma biar keliatan pendaki keren? Maka dari itu, hindarilah perilaku yang demikian.
Terimakasih bagi kalian yang telah bijak dalam kegiatan di alam bebas dengan memegang prinsip-prinsip di atas. Namamu akan tetap lestari dalam kesunyian alam raya yang diam-diam selalu mendoakanmu. Berikanlah contoh yang baik bagi orang lain, bahkan kepada anak cucumu kelak.
Barangkali, dari pembaca sekalian masih ada tambahan nih perilaku bijak apa lagi yang seharusnya dilakukan ketika berada di hutan. Boleh banget dong ditambah di kolom komentar.
Salam!
0 Komentar